Jumat, 23 Januari 2015

hidup rukun beragama di Indonesia


Seperti yang kita tahu, di Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beraneka ragam suka bangsa dan agama. Dan sebagai manusia yang mulia, kita sama-sama harus saling menghargai suku bangsa dan agama masing-masing. Yang kita tahu juga itulah makna dari sembohyang kita "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya "Walau berbeda tetap satu jua". Kita harus saling menghargai agar tidak ada perpecahan dalam negara ini. Bangsa Indonesia pun dari dulu sudah dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun, bahkan predikat ini menjadi cerminan kepribadian bangsa kita di mata dunia internasional. Indonesia adalah negara majemuk, bhineka dan plural. Indonesia terdiri dari berbagai suku,etnis, bahasa dan agama. /namun terjalin kerja sama guna meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat ditransformasikan kepada masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak hanya dapat dirasakan/dinikmati oleh kalangan-kalangan atas/orang kaya saja.
Karena, Agama tidak bisa dengan dirinya sendiri dan dianggap dapat memecahkan semua masalah. Agama hanya salah satu faktor dari kehidupan manusia. Mungkin faktor yang paling penting dan mendasar karena memberikan sebuah arti dan tujuan hidup. Tetapi sekarang kita mengetahui bahwa untuk mengerti lebih dalam tentang agama perlu segi-segi lainnya, termasuk ilmu pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-agama. Jadi, keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting. Kalau kita masih mempunyai pandangan yang fanatik, bahwa hanya agama kita sendiri saja yang paling benar, maka itu menjadi penghalang yang paling berat dalam usaha memberikan sesuatu pandangan yang optimis. Namun ketika kontak-kontak antaragama sering kali terjadi sejak tahun 1950-an, maka muncul paradigma dan arah baru dalam pemikiran keagamaan. Orang tidak lagi bersikap negatif dan apriori terhadap agama lain. Bahkan mulai muncul pengakuan positif atas kebenaran agama lain yang pada gilirannya mendorong terjadinya saling pengertian. Di masa lampau, kita berusaha menutup diri dari tradisi agama lain dan menganggap agama selain agama kita sebagai lawan yang sesat serta penuh kecurigaan terhadap berbagai aktivitas agama lain, maka sekarang kita lebih mengedepankan sikap keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain.
          Jenis – Jenis Kerukunan Antar Umat Beragama
  • Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama juga harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan, walaupun sebenarnya dalam hal ini sangat minim sekali terjadi konflik.
  • Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama. Kerukunan antar umat beragama lain ini cukup sulit untuk dijaga. Seringkali terjadi konflik antar pemeluk agama yang berbeda.
    Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama
  • Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat
  • Toleransi antar umat Beragama meningkat
  • Menciptakan rasa aman bagi agama – agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing masing
  • Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama
  •  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar