1. Mobile Banking
Mobile banking adalah sebuah layanan
yang disediakan oleh bank untuk melakukan berbagai transaksi perbankan
melalui berbagi fitur yang ada pada ponsel pintar (smartphone). Selintas
layanan mobile banking ini serupa dengan layanan sms banking, namun
pada kenyataannya mobile banking memiliki lebih banyak fitur
dibandingkan dengan sms banking. Apabila menggunakan layanan sms
banking, transaksi hanya dapat dilakukan menggunakan pesan singkat
(SMS), maka dengan menggunakan layanan mobile banking Anda dapat
menggunakan fitur lain yang lebih canggih.
Fitur ini dapat Anda akses melalui
dua cara. Pertama adalah dengan menggunakan aplikasi dengan cara
mengunduh aplikasi layanan mobile banking di app-store yang disediakan
pada smartphone yang Anda miliki. Cara kedua adalah dengan mengakses
melalui menu provider. Namun tidak semua provider memiliki layanan
mobile banking ini, hanya ada beberapa provider yang menyediakan layanan
mobile banking. Seperti salah satu contohnya adalah mobile banking BCA
yang dapat diakses melalui provider Indosat, XL, dan Telkomsel.
Cara Kerja M-Banking
Nomor call centre phone banking bank
biasanya banyak terdapat di iklan, brosur, tertera di mesin ATM dan
sebagainya. untuk memudahkan nasabah dalam menggunakan fitur layanan
yang ditawarkan oleh bank. Phone banking makin menambah alternatif
layanan bank untuk memudahkan kita melakukan transaksi perbankan seperti
contohnya cek saldo tabungan ataupun mengecek tagihan kartu kredit.
Dengan menggunakan layanan phone banking, kita tidak perlu repot untuk
datang ke bank dan melakukan transaksi, kita hanya perlu menelepon dan
dapat melakukan transaksi perbankan selama 24 jam.
Cara kerja layanan perbankan phone
banking ini sangatlah mudah dan simpel. Hal yang harus dilakukan oleh
nasabah untuk menggunakan layanan ini adalah dengan cara mendaftar ke
bank terkait atau melalui atm bank tersebut. Setelah mendaftar di bank,
kita akan diberikan sebuah pin. Fungsi dari pin ini adalah untuk
otoritas atau perizinan dalam melakukan transaksi melalui telepon.
Setelah mendapatkan pin, kita hanya perlu untuk menelpon nomor bank yang
akan dituju, untuk kemudian baik pihak bank ataupun mesin penjawab yang
akan menerima telepon kita dan akan melayani serta memandu kita.
Di bawah ini contoh beberapa bank dan nomor phone banking yang disediakan untuk nasabah mereka:
BCA: 1500888
CIMB NIAGA: 14041
Mandiri: 14000
Danamon: 1500090
BNI: 500046
BRI: 14017
Dalam menunjang layanan phone
banking ini, pihak bank menyediakan layanan dalam jangka waktu 24 jam.
Sebagai contoh, apabila kita perlu untuk transaksi perbankan pada pukul
12 malam, kita tidak perlu repot ke atm ataupun menunggu esok hari untuk
datang ke bank, kita hanya perlu menggunakan layanan phone banking dan
dapat melakukan transaksi dengan mudah. Hebatnya lagi layanan phone
banking ini dapat digunakan bukan hanya untuk nasabah bank, tetapi
non-nasabah juga dapat menggunakan layanan ini. Untuk non-nasabah mereka
tidak dapat melakukan transaksi perbankan dengan phone banking ini
karena memang mereka tidak punya rekening tabungan
di bank tersebut, namun mereka dapat menggunakan layanan ini untuk
mengetahui informasi terkait produk dan layanan bank tersebut misalnya
saja mencari tahu nilai tukar mata uang, suku bunga bank, ataupun
produk-produk perbankan yang ditawarkan.
Ada banyak fitur dalam layanan
phone banking ini, mulai dari mesin penjawab yang akan memandu anda
terkait produk dan layanan sampai dengan fitur berbicara dengan customer
service yang bertugas. Mesin penjawab ini memiliki teknologi yang keren
yaitu interactive voice response (IVR). Di mana, mesin ini mampu untuk
mendeteksi suara kita dan juga tekanan pada tombol telepon kemudian
merespon kita dalam bentuk suara.
Keuntungan Mobile Banking yang Perlu Anda Ketahui
Layanan Mobile banking memiliki
kelebihan dibandingkan internet banking karena relatif mudah dalam
mendapatkan konektivitas, sedangkan untuk internet banking tidak semua
tempat ada jaringan internet. Hal ini memudahkan nasabah dalam melakukan
transaksi keuangan sehingga menghemat banyak waktu.
Fitur yang sederhana membuat
mobile banking melalui ponsel sangat mudah untuk dimengerti. Semua
isntruksi diberikan secara mudah dan rinci sehingga efektif dari segi
biaya. Selain itu fasilitas mobile banking mempunyai biaya yang rendah
dibandingkan online banking.
Dari sisi keamanan mobile banking
bisa mengurangi resiko penipuan karena nasabah akan mendapatkan SMS
ketika terdapat aktivitas pada rekening nasabah baik setoran, penarikan
uang, atau transfer antar rekening.
Bank juga merasa untung dengan
layanan Mobile banking karena bisa mengurangi biaya dari tele-banking
dan lebih ekonomis, selain itu fasilitas tambahan ini bisa mempermudah
konsumen melakukan transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan
nasabah mereka. Selain itu bank juga merasa lebih dekat dan dapat
menjangkau nasabah mereka dengan mobile banking.
Produk bank juga bisa dipromosikan
dengan mudah melalui iklan layanan mobile banking seperti kartu kredit,
pinjaman, dan lainnya pada kelompok nasabah tertentu. Selain promosi
produk, berbagai layanan bank yang bisa diakses melalui mobile banking
meliputi informasi pembayaran rekening, informasi jumlah tabungan,
histori transaksi, fasilitas pengiriman uang, dan lainsebagainya dapat
diakses langsung melalui handphone nasabah.
Hal lain yang membuat mobile
banking makin populer adalah nasabah dapat mentransfer uang secara
langsung pada rekening bank yang sama maupun beda melalui mobile banking
dengan jangkauan konektivitas jaringan yang luas melebihi melebihi
internet banking.
Walaupun canggih, ternyata mobile
banking punya kelemahan juga yang harus disadari oleh pengguna mobile
banking. Berikut ini merupakan kekurangan dari mobile banking:
Kekurangan Mobile Banking yang Harus Disadari Pengguna Mobile Banking
Fitur keamanan menjadi salah satu
isu penggunaan mobile banking ini. Hal ini setelah para ahli keamanan
secara umum setuju bahwa mobile banking lebih aman daripada online
banking karena sangat sedikit virus dan trojan yang menyerang
smartphone, namun demikian pengguna mobile banking ternyata lebih rentan
diserang penipuan yang dinamakan “smishing.” Penyebab penipuan ini
lebih banyak disebabkan oleh pengguna mobile banking menerima SMS palsu
yang menanyakan detil rekening bank dari seorang hacker yang menyamar
sebagai institusi keuangan. Modus seperti ini telah berhasil membuat
banyak orang yang terjebak dan uangnya terkuras.
Walaupun sistem online banking punya
fitur keamanan melalui koneksi yang terenkripsi sehingga hacker tidak
dapat membaca data yang dikirimkan, namun hal ini tidak berlaku manakala
smartphone-nya dicuri. Celakanya lagi banyak orang mengatur agar
perangkat smartphone mereka dapat menyimpan password atau menggunakan
password dan pin yang tidak aman atau dapat ditebak dengan mudah.
Isu kekurangan mobile banking yang
lain adalah mengenai Kompabilitas. Untuk dapat mengakses mobile banking
secara maksimal nasabah memerlukan smartphone. Bahkan beberapa bank
tidak menyediakan mobile banking untuk ponsel selain smartphone seperti
iPhone, dan Blackberry. Selain itu dukungan software mobile banking
pihak ketiga tidak selalu kompatibel bagi semua jenis smartphone. Jika
nasabah tidak memiliki smartphone, tipe dari mobile banking yang dapat
digunakan biasanya terbatas sehingga beberapa fitur tidak dapat diakses.
Melakukan pengecekan rekening tabungan melalui SMS tidak menjadi
masalah, akan tetapi fitur yang lebih canggih misalnya transfer antar
rekening umumnya tidak tersedia bagi pengguna ponsel model lama sehingga
tetap saja harus menggunakan smartphone.
Operabilitas ponsel menjadi
tantangan tersediri bagi layanan mobil ebanking ini, di mana ada
sejumlah besar perangkat ponsel yang berbeda dan itu merupakan tantangan
besar bagi bank untuk menawarkan solusi mobile banking pada setiap
jenis perangkat. Beberapa dari perangkat ini mendukung Java ME dan lain
mendukung SIM Application Toolkit, browser WAP, atau hanya SMS.
Biaya sebenarnya tidak terlalu
signifikan berpengaruh jika nasabah telah memiliki perangkat yang
sesuai, namun sayangnya beberapa institusi finansial mengharuskan
pembayaran lebih untuk layanan mobile banking. Di luar itu masih ada
juga biaya software. Biaya ekstra untuk nasabah ini secara cepat
bertambah, terutama ketika nasabah sering mengakses mobile banking
sehinggga menjadi tambahan pendapatn tersendiri bagi bank.
2. Mesin Sidik Jari (Finger Print)
· Manusia pada
dasarnya memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh dirinya
sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai
identitas diri. Hal ini perlu didukung oleh teknologi. Teknologi yang dapat
mendukung hal tersebut disebut sebagai biometrik. Biometrik adalah metode untuk
mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau
perilakunya. biometrik memang kini mulai jadi trend. Pilihannya kian beragam,
mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris dari mata.
Dan pada makalah ini akan dibahas system biometric untuk absensi sidik jari.
·
Pengertian dan proses kerja pada absensi sidik jari.
Absen sidik
jari adalah suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin
dengan bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas,kelompok
meupun instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus
dengan teknologi terdepan saat ini. Mesin ini biasanya memilki kapasitas memori
yang besar dan dilengkapi dengan fitur canggih, seperti : USB Flash, Disk, Web
Server, Schedule Bell, SMS Message, Workcode, Function Key,dll.
·
Tehnik pembacaan sidik jari
Scanning
sidik jari dilakukan dengan alat elektronik (dalam hal ini mesin absensi sidik
jari). Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi
atau enrollment atau pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari
tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik. Pola
fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan dalam memory atau
database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae. Pada
saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil scan
sidik jari.
·
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Sidik Jari
1.
Pengelolaan lebih mudah
Menggunakan mesin sidik jari sebagai absensi para karyawan dinilai lebih
menguntungkan karena pengelolaan data lebih mudah. Mesin ini mampu memudahkan
pihak personalia untuk mengolah data sidik jari yang sudah terkumpul karena
software dari mesin sudah terhubung dengan komputer sehingga pembuatan laporan
bisa dikerjakan dengan cepat serta akurat..
2.
Menekan dana pengeluaran fiktif karyawan
Terkadang beberapa perusahaan menganggap pembelian sebuah mesin absen sidik
jari justru bisa membuat pengeluaran menjadi membengkak karena harga mesin yang
tidak murah. Namun pada kenyataanya, penggunaan mesin ini justru bisa menekan
pengeluaran fiktif yang dilakukan karyawan seperti uang lembur, bonus, serta
uang kehadiran karena perhitungan gaji bisa dilakukan dengan akurat dimana jam
hadir serta jam pulang para pekerja sudah tercatat dengan jelas di dalamnya.
3. Terhindar dari kecurangan
Sistem absensi dengan cara yang tradisional sangat rentan dengan karyawan yang
suka membolos, datang terlambat, serta titip absen karena pihak yang berkaitan
tidak bisa mengawasi secara langsung kehadiran karyawannya dengan jumlah yang
banyak. Dengan menggunakan fingerprint sebagai absensi utama, maka karyawan
tidak akan bisa memalsukan data kehadiran serta datang terlambat karena pekerja
sendirilah yang harus melakukan proses verifikasi dengan jari mereka sehingga
tingkat kecurangan bisa diminimalisir.
4. Meningkatkan produktivitas karyawan
Secara tidak langsung, penggunaan mesin ini berfungsi sebagai alat untuk
mendisipilinkan karyawan dalam menghargai waktu untuk bekerja karena mereka
dituntut untuk datang tepat waktu dikarenakan mesin sudah merekam jadwal
kedatangan mereka sehingga keterlambatan dalam waktu yang sedikit saja bisa
mempengaruhi penilaian terhadap mereka. Oleh karena karyawan bisa datang lebih
tepat waktu, maka mereka memiliki banyak waktu untuk bekerja sehingga
produktivitas semakin meningkat.
Walaupun mesin menawarkan beberapa kelebihan, namun tidak menutup kemungkinan
masih ditemukannya beberapa kekurangan yang terdapat dalam mesin absensi sidik
jari diantarannya:
1. Sering terjadi kesalahan dalam proses identifikasi
Mesin ini memiliki kelemahan yang pertama yaitu seringnya terjadi kesalahan
pada saat pemindaian dikarenakan scanner tidak bisa mendeteksi sidik jari
seseorang bila scanner dalam kondisi kotor karena terdapat banyak sekali bekas
sidik jari yang menempel, basah karena sering terkena air atau keringat dari
jari seseorang dan scanner terkena cahaya secara langsung sehingga kinerja
sistem menurun dan proses identifikasi harus diulang.
2. Membutuhkan perawatan yang rutin
Untuk tetap menjaga supaya scanner bisa bekerja dengan maksimal dan tidak
mengalami penurunan sistem, perawatan yang rutin perlu dilakukan agar scanner
tetap bersih setiap saat untuk mencegah terjadinya kesalahan. Dalam
memebrsihkannya pun tidak boleh menggunakan air atau lap basah karena mesin
sangat rentan kerusakan yang disebabkan oleh air.
3. Kinerja scanner kurang maksimal
Scanner memiliki kelemahan dimana sistem sensor tidak bisa mendeteksi jari yang
basah, terlalu kering, terkelupas, kotor, dan juga tertutup oleh tinta. Oleh
karena itu, sebelum melakukan proses identifikasi, jari seseorang harus dalam
keadaan bersih dan kering
Input : input dari system fingerprint
ini adalah sidik jari dari user yang akan di daftarkan pada system.
Proses : kemudian system akan
menganalisa bentuk dan presisi dari sidik jari user. Sidik jari setiap manusia
berbeda-beda maka dari itu setiap sidik jari yang didaftarkan pada system
memiliki memori dan database nya tersendiri.
Output : output dari hasil
pendaftaran sidik jari adalah tersimpannya sidik jari pada memori system dan
apabila sidik jari telah teraftar maka output dari fingerprint adalah terbuka
atau tidaknya sebuah system melaluli pencocokan sidik jari. Jika sidik jari
cocok maka program/gadget/dll akan tebuka jika tidak maka tidak akan terbuka.
3. E-Toll
Kartu e-toll adalah kartu prabayar pintar dan nirsentuh (contactless
smartcard) yang diterbitkan oleh Bank Mandiri sejak tahun 2009 dan
bekerja sama dengan Operator Tol. Saat ini operator tol yang telah
bekerja sama yaitu Jasa Marga, Cipta Marga Nusaphala Persada, Marga
Mandala Sakti dan Jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ). e-Toll Card digunakan untuk transaksi pemabayaran tol dan selanjutnya dapat digunakan untuk transaksi di luar gerbang tol.
Pengertian dan proses kerja
E-Toll adalah kartu elektronik yang
digunkan untuk membayar biaya masuk jalan tol di sebagian daerah
Indonesia. Pengguna e-toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar
uang tol dalam waktu 4 detik, lebih cepat dibandingkan bila membayar
secara tunai yang membutuhkan waktu 7 detik. Penggunaan e-toll juga
mengurangi biaya operasional karena hanya diperlukan biaya untuk
mengumpulkan, menyetor, dan memindahkan uang tunai dari dan ke bank.
Selain menjadi langkah awal dalam modernisasi pengumpulan uang,
penggunaan e-toll juga dimaksudkan untuk mengurangi pelanggaran (moral
hazard) karena petugas tol tidak menerima pembayaran secara langsung.
Kartu ini dikeluarkan oleh kerjasama PT Jasa Marga Tbk, PT Citra Marga
Nusaphala Persada Tbk, Bank Mandiri, dan PT Marga Mandala Sakti. Pada
tahap awal (Januari 2009), kartu ini hanya dapat digunakan di tiga jalur
tol yaitu Cawang - Tomang - Cengkareng, Cawang - Tanjung Priok - Pluit,
dan Cikupa - Merak. Rencanakan, kartu ini akan diaplikasikan untuk
pembayaran bahan bakar di pom bensin dan sebagai alat pembayaran di area
peristirahatan (rest area) tol.
Cara memperoleh E-toll Card
E-toll
card sekarang bisa kita dapatkan di bank Mandiri. Selain di cabang Bank
Mandiri, saat ini perdana e-Toll bisa diperoleh di Indomart, Alfamidi,
Alfaexpress, Alfamart dan Circle-K juga.
Cara isi ulang E-toll Card
Nasabah
dapat melakukan transaksi isi ulang (top up) e- Toll Card di EDC
mandiri prabayar, e-Banking (mandiri Internet, mandiri SMS, mandiri ATM)
atau secara tunai di Cabang Bank Mandiri dan seluruh outlet
Indomaret.
Khusus untuk transaksi isi ulang (top up) melalui mandiri
e-Banking, Pemegang Kartu harus melakukan proses Update Saldo di EDC
mandiri prabayar, kecuali di ATM Non-Tunai yang telah
dilengkapi reader dapat langsung meng-update saldo kartu ( isi
kartu langsung bertambah).
Pemegang Kartu dapat melakukan isi ulang e-Toll Card di :
* Seluruh Cabang Bank Mandiri di Jabodetabek dan cabang Bank Mandiri tertentu di
luar Jabodetabek
* Seluruh outlet Indomaret
* Self Service Terminal (SST) mandiri prabayar isi ulang
* Kantor Gerbang Operator Tol yaitu:
* Kantor gerbang Cililitan (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Halim (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Kapuk (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Cengkareng (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Sunter (CMNP)
* Kantor gerbang Serang Timur (MMS)
* Kantor gerbang Merak (MMS)
* Kantor gerbang Cilegon Timur (MMS)
* Kantor gerbang Cilegon Barat (MMS)
Pemegang
Kartu dapat melakukan isi ulang/menambah jumlah saldo dengan pilihan
nominal antara lain Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 200.000, Rp 300.000, Rp
500.000 atau nominal lainnya sesuai keinginan. Isi ulang dapat dilakukan
dengan kartu mandiri debit, mandiri sms, mandiri internet.
Isi
ulang e-Toll Card dapat dilakukan dengan menggunakan kartu debit ATM
Bersama sesuai dengan kebutuhan sampai dengan maksimum saldo kartu Rp 1
juta dengan langkah-langkah sbb :
" Masukkan kartu debit ATM Bersama
" Masukkan PIN kartu debit ATM Bersama
" Pilih Transaksi Lainnya
" Pilih Mandiri Prabayar
" Pilih nominal isi ulang yang tersedia pada tombol atau jumlah lainnya
" Konfirmasi jumlah nominal isi ulang, jika sudah sesuai tekan Ya
" Tempelkan kartu mandiri prabayar pada reader bertanda isi ulang mandiri prabayar
" Transaksi berhasil, simpan struk sebagai bukti
Isi ulang (top up) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Ketik SMS dengan format ISIprelist rekeningno kartu Mandiri Prabayarnominal isi ulang
Contoh : Isi pre 1 6032982000123456 10000
SMS dikirimkan ke nomor 3355
" Anda akan menerima SMS PIN Challenge dari 3355
" Apabila transaksi berhasil, Anda akan mendapatkan notifikasi SMS transaksi berhasil
"
Setelah transaksi berhasil, pemegang kartu wajib melakukan update saldo
di kartu mesin EDC kartu prabayar yang tersedia di Merchant/Cabang
"
Pengecekan perkiraan saldo mandiri prabayar, sedangkan untuk mendapat
informasi saldo terkini pemegdang kartu dapat melakukan pengecekan saldo
di mesin EDC kartu prabayar yang ada di cabang.
Cara melakukan proses pembayaran dengan mandiri internet:
" login ke mandiri internet
" pilih menu kartu mandiri prabayar
" pilih isi ulang kartu
" pilih rekening debit
" masukan nomor kartu e-Toll Card
" masukan nominal yang diinginkan
" pilih isi ulang kartu
" gunakan pin Token Mandiri untuk otorisasi transaksi
" lakukan update saldo kartu pada EDC mandiri prabayar
Cara melakukan pengisian uang di kartu melalui EDC Bank Mandiri:
" Tekan MENU
" Pilih PREPAID dengan menekan tanda panah kemudian tekan ENTER
" Pilih UPDATE SALDO dengan menekan tanda panah kemudian tekan ENTER
" Sentuhkan e-Toll Card pada reader contactless
" Transaksi berhasil, kertas struk tercetak saldo di e-Toll Card bertambah
Cek
saldo dapat dilakukan di lokasi isi ulang di atas atau melalui layanan
mandiri internet dan mandiri sms. Cara cek saldo kartu melalui mandiri
sms, ketik:
sal<spaci>pre<spaci>nomor kartu dan kirim ke 3355
Contoh: sal pre 6032989999999999
Saat ini cek saldo e-Toll Card sudah dapat dilakukan di lokasi-lokasi berikut:
* Seluruh kantor cabang Bank Mandiri di Jabodetabek dan cabang Bank Mandiri tertentu di luar Jabodetabek
* Self Service Terminal (SST) mandiri prabayar isi ulang
* Seluruh outlet Indomaret
* Outlet Alfamidi/Alfaexpress di wilayah Jabodetabek
* SPBU Pertamina tertentu yang telah bekerja sama
* Kantor operator tol tertentu
E-Toll
Card menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification) yang
memungkinkan transaksi dapat dilakukan dari jarak jauh (contactless).
Dengan layanan ini pelanggan tol untuk masuk tol cukup menempel kartu
pada reader contactless yang disediakan untuk melakukan transaksi. Dalam
sistem tertutup pengemudi cukup menempel tidak usah mengambil kartu,
serta saat keluar kembali menempelkan kartu, langsung saldo/nilai uang
dalam kartu secara otomatis berkurang. Saldo tersimpan pada chip kartu,
sehingga pada saat transaksi e-Toll Card tidak dibutuhkan PIN atau tanda
tangan. Maksimal limit kartu adalah Rp. 1.000.000,- (sesuai ketentuan
Bank Indonesia). Pemegang kartu dapat melakukan isi ulang/menambah
jumlah saldo dengan pilihan nominal antara lain Rp 50.000, Rp 100.000,
Rp 200.000, Rp 300.000, Rp 500.000 atau nominal lainnya sesuai
keinginan. Isi ulang dapat dilakukan dengan kartu bank mandiri debit.
Untuk
mengembangkan fasilitas ini, maka diperlukan Interorganizational
Information System. Bentuk nyata dari Interorganizational Information
System ini ialah dengan adanya Electronic Data Interchange (EDI) dalam
bentuk teknologi Radio Frequency Identification (RFID), yaitu suatu
teknologi yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama seperti kartu ATM,
tetapi bedanya adalah kartu RFID tidak perlu digosok (contactless)
sehingga kartu RFID tidak perlu dikeluarkan dari dompet dalam proses
pembayaran, pengguna cukup mendekatkan dompetnya ke terminal pembayaran
atau disebut reader. Teknologi ini tentunya juga membutuhkan suatu
komponen yang mendukung, seperti perangkat keras komputer dan berbagai
perangkat lunak lainnya yang berfungsi untuk mendeteksi kartu E-Toll dan
untuk peyimpanan data, serta dengan adanya internet dan fasilitas
jaringan komunikasi yang berfungsi untuk mengirim data ke pihak bank
sehingga dapat memotong jumlah saldo yang ada di kartu E-Toll tersebut
secara langsung. Dari hal diatas terlihat bahwa hubungan kerja antar
perseroan ini telah mencakup infrastruktur dari Interorganizational
Information System yaitu EDI , XML, Extranet dan web service.
Manfaat dan kemudahaan menggunakan e-toll
Melalui
katru ini, para pengguna jalan tol tidak perlu repot membayar dengan
uang tunai seperti yang biasa dilakukan, melainkan menggunakan sistem
Touch&Pass dan Hi-Pass. Dengan sistem Touch & Pass pemilik kartu
hanya perlu menyentuhkan kartunya pada tempat sensor kartu yang telah
disediakan pada setiap gerbang tol. Hasil sensor tersebut akan secara
otomatis langsung memotong nilai debit pada rekening bank e-Toll,
pemilik kartu tidak perlu repot mengeluarkan uang tunai dan menunggu
kembalian pembayaran. Sedangkan Hi-Pass merupakan langkah yang lebih
mudah, pengguna jalan tol tidak perlu repot berhenti untuk membuka
jendela atau men-tabkan kartunya. Karena sistem ini menggunakan alat
detektor yang sebelumnya telah dipasang pada kendaraan, detektor ini
akan langsung menunjukkan golongan kendaraan anda kemudian camera akan
merekam nomor kendaraan yang melewatinya. Upaya inisiatif pemerintah
dalam mendorong diberlakukannya e-Toll Card, merupakan suatu wujud
pengenalan teknologi kepada masyarakat luas. Kebijakan tersebut
merupakan solusi awal untuk menyelesaikan persoalan kemacetan yang
sering terjadi di pintu jalan tol, dan bukan menyelesaikan persoalan
kemacetan sepenuhnya. Kesadaran masyarakat untuk menggunakan kartu
elektronik dapat membantu mengurangi waktu transaksi dan menghindari
atau mengendalikan kecurangan kasir dalam pelayanan publik dengan
transaksi tunai seperti jalan tol.
Kelebihan Sistem Manual
Dengan
menggunakan sistem manual, sumber tenaga kerja manusia di Indonesia
menjadi terpakai sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran yang kian
meningkat setiap tahunnya. Operator penyedia jasa jalan tol dapat
menghemat biaya untuk pembelian infrastruktur dan teknologi pendukung
modern, seperti gardu dengan portal otomatis sesuai program. Pengelola
cukup menempatkan petugas untuk melayani para pengguna jalan tol, baik
ketika membayar maupun memberikan kartu ketika memasuki ruas jalan tol.
Kekuarangan Sistem Manual
Kesalahan dalam bertransaksi dapat terjadi karena kesalahan yang
disebabkan faktor manusia (Human Errors), hal ini akan menyebabkan
antrian kendaraan lain yang juga ingin membayar. Antrian ini akan
menyebabkan kemacetan dan kurangnya efisiensi waktu, karena akan
memperlama waktu tempuh dari jalur tol asal menuju jalur tol tujuan.
Kelebihan Sistem e-Toll
Layanan
terhadap penggunaan e-toll melalui pengembangan layanan GTO (Gardu Tol
Otomatis) yang memberikan kecepatan dan kenyamanan dalam melakukan
transaksi pembayaran. Waktu transaksi di gardu tol akan lebih cepat dan
efisien tanpa harus berinteraksi dengan petugas tol. Bahkan pengemudi
tidak perlu menghentikan mobil pada saat melakukan transaksi pembayaran
tarif tol dengan e-Toll Card, melainkan cukup memperlambat kecepatan
mobilnya. Jika transaksi di gardu tol dengan sistem terbuka pembayaran
dengan uang tunai dibutuhkan waktu sekitar 7 (tujuh) detik, maka dengan
menggunakan e- Toll Card ini bisa kurang dari 4 (empat) detik. Dengan
layanan e-Toll Card ini diharap dapat mempercepat pembayaran dan
mempersingkat waktu, sehingga antrian panjang disekitar gerbang tol
tidak terjadi lagi seperti biasanya.
Kekurangan Sistem e-Toll
Penggunaan
e-Toll saat ini masih memiliki kelemahan yaitu hanya diterbitkan oleh
pihak bank dengan sistem prabayar, memiliki nilai minimum nominal dan
hanya bisa dipergunakan pada beberapa ruas jalan tol saja. Selain itu
pihak operator penyedia jasa jalan tol memerluhkan biaya yang tidak
sedikit untuk memberikan infrastruktur yang lebih baik seperti biaya
untuk membeli peralatan, biaya perawatan peralatan, dan biaya - biaya
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar