Sudah lama saya menanti seseorang yang mungkin bisa lebih melndungi saya selain kedua orang tua. Sudah selama ini juga saya menutut diri dari pria yang mencoba mendekati saya. Entah apa mungkin saya yang belum bisa membuka hati, atau memang saya yang masih nyaman dengan status lajang seperti ini. Bila difikir dan diingat, banyak yang mendekati saya dan ingin mengenal saya lebih jauh lagi. Namun sampai saat ini belum 1 orang pun yang bisa membuat saya benar-benar jatuh hati. mungkin kalo dibilang lebai, ya saya akui saya lebai. Tapi namanya pun juga perasaan, saya juga tidak mungkin bisa memaksaan untuk jatuh cinta.
Awalnya dulu bermula saat saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Dimana saat itu saya mengenal seseorang yang sangat mungkin bisa dibilang kriteria saya. Ya, saya menyukainya. Dan ternyata saat saya tau, dia juga menyukai saya. Dia pun sempat menyatakan cintanya kepada saya. Namun bodohnya saya, belum menjawabnya sampai detik ini pun. Saat itupun saya baru LULUS SMP, dan memang saya pun saat iyu bingung harus menjawab apa. Akibatnya pun saya alami. Setelah itu kami pun masuk di SMA yang berbeda. Lalu kita pun lost contact. Sekalinya saya menghubunginya, itupun hanya basa basi belakang. Saya pun bingung harus gimana lagi. Lalu 4 tahun berlalu. Dan saat tibanya saya LULUS SMA saya mencoba untuk menghubungi dia kembali. Entah bagaimana caranya, saya terus mencoba. Hingga saat dia ulang tahun, saya pun tanpa ada rencana memberikan dia sebuah kue ulang tahun. Awalnya saya ingin melihat bagaimana sikapnya nanti setelah saya memberikan kue tersebut. Dan akhirnya sikapnya yang dingin pun lama kelamaan menjadi cair. Dan alhamdulillah penantian saya berbuah hasil. Dia pun sudah tidak terlalu dingin kepada saya. Sampai-sampai saat saya ulang tahun pun dia memberikan saya balik sebuah kue ulang tahun. Saya pun tidak menyangka akan diberikannya itu, karna tepat sekali saya baru selesai mudik. Dan saya pun tidak menginginkan diberi apapun dari dia. Dan tidak hanya sebuah kue ulang tahun yang dia berikan. Saat itu pila ketika dia berlibur di pantai bersama teman-temannya. Ternyata dia membuatkan saya sebuah Stop Motion. dan sekali lagi, sama sekali saya tidak terfikir akan dibuatkannya seperti itu. Betapa gembiranya hati saya saat dia mengirimkan Stop Motion tersebut. Namun saya bingung, saya bingung apa maksud dari semua sikapnya terhadap saya. Apa memang dia memiliki rasa juga terhadap saya. Atau memang dia hanya menganggap saya sebagai temannya. Entah sampai saat ini saya pun belum tau perasaannya terhadap saya.
Mungkin karna dia lah, yang membuat saya sampai saat ini belum bisa membuka hati untuk orang lain. walaupun bisa pun,tetap saja hati dan perasaan saya kembali memikirkannya. Sudah seringkali saya mencoba untuk melupakannya, menghilangkan rasa, ataupun mengubur rasa itu dalam-dalam. Namun hasilnya pun tetap saja NIHIL. Kalau dibilang capek ya capek, lelah ya lelah. Untung saja kesabaran itu gratis, andaikan bayar mungkin saya sudah menjadi gelandangan kali. Namun menunggu dia pun saya menjalani bukan merasakan. Karna kalo saya terlalu membawa perasaan hanya capek dan lelah yang saya rasakan, bukan kenikmatan. Karna saya pun sadar seperti apa yang pernah dia katakan. Kalau akan indah pada waktunya nanti....